Mengapa Hukum Dagang Diperlukan dan Bagaimana Perkembangannya di Indonesia?



a.    Pengertian Hukum Dagang
Hukum adalah keseluruhan peraturan tentang tingkah laku manusia yang berlaku dalam kehidupan bersama dan dapat dipaksakan pelaksanaannya dengan sanksi.
Perdagangan atau perniagaan pada umumnya ialah pekerjaan membeli barang dari suatu tempat atau pada suatu waktu dan menjual barang itu di tempat lain atau pada waktu yang berikut dengan maksud memperoleh keuntungan. Dalam zaman modern ini perdagangan adalah pemberian perantaraan kepada produsen dan konsumen untuk membelikan dan menjualkan barang-barang yang memudahkan dan memajukan pembelian dan penjualan.
Menurut Soesilo Prajogo yang dimaksud hukum dagang adalah “Pada hakekatnya sama dengan hukum perdata hanya saja dalam hukum dagang yang menjadi objek adalah perusahaan dengan latar belakang dagang pada umumnya termask wesel, cek, pengangkutan, basuransi, dan kepalitan.”
Menurut sistematik yang ada pada hukum perdata maka hukum dagang merupakan bagian dari hukum perdata yakni hukum dagang terletak di dalam hukum perikatan. Perikatan merupakan suatu hubungan hukum antara dua pihak yang mengatur harta kekayaan, di mana pihak yang satu berhak atas sesuatu prestasi sedang pihak yang lain berkewajiban untuk memenuhi kewajiban atas prestasi itu.
Perikatan dalam hukum dagang bersumber dari dua sumber yaitu:
a. Bersumber dari perjanjian, misalnya pengangkutan, asuransi, jual beli perusahaan, makelar, komisioner, wesel, surat berharga, dan sebagainya.
b. Bersumber dari Undang-Undang (UU), misalnya kecelakaan kerja, tabrakan kendaraan, dan sebagainya.
Berdasar ketentuan-ketentuan tersebut maka hukum dagang pada dasarnya adalah hukum perikatan yang timbul secara khusus dalam lapangan perusahaan.

b. Sejarah Hukum Dagang di Indonesia
Kodifikasi hukum dagang sudah dimulai sejak zaman Romawi yang mengatur tentang peraturan-peraturan dalam perniagaan. Pada awalnya hukum dagang hanya merupakan hukum kebiasaan, namun sejalan dengan kompleksitas masalah dan pertumbuhan lingkungan dunia usaha maka diperlukan hukum dagang tertulis. Kodifikasi hukum dagang yang pertama dibuat di Perancis tahun 1673 di bawah perintah raja Lodewijk XIV yaitu Ordonance du Commerce.
Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) Indonesia pada dasarnya adalah turunan secara langsung dari hukum dagang Belanda atas dasar azas konkordansi pasal 131 IS (hukum Hindia Belanda). Hukum dagang Belanda sendiri merupakan adopsi langsung dari hukum dagang Perancis “Code du Commerce” tahun 1808.

c. Sumber-sumber Hukum Dagang Indonesia
Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) yang mulai berlaku di Indoneia pada 1 Mei 1848 terbagi atas dua kitab dan 23 bab. Di dalam KUHD jelas tercantum bahwa implementasi dan pengkhususan dari cabang-cabang hukum dagang bersumber pada KUHD. Isi pokok daripada KUHD Indonesia adalah:
1.   Kitab pertama berjudul Tentang Dagang Umumnya, yang memuat 10 bab.
2.  Kitab kedua berjudul Tentang Hak-hak dan Kewajiban-kewajiban yang Terbit dari Pelayaran, terdiri dari 13 bab.
3.   Pengaturan di luar kodifikasi
Sumber-sumber hukum dagang yang terdapat di luar kodifikasi diantaranya adalah sebagai berikut:
-  UU No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas
-  UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
-  UU No. 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan

d.   Perkembangan Hukum Dagang di Indonesia
Di dunia internasional hukum dagang menjadi sangat penting apalagi pada periode dimana pada era globalisasi sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Peranan hukum dagang di Indonesia pada dewasa ini semakin menjadi penting oleh karena adanya perkembangan yang begitu cepat di negara Indonesia sebagai akibat adanya program pembangunan. Hukum dagang Indonesia meskipun sebagai turunan langsung pada saat ini telah mengalami beberapa perubahan sesuai dengan perkembangan hukum yang bersifat nasional.
Pada saat ini Indonesia telah menciptakan beberapa hukum yang mengatur bidang perniagaan, misalnya undang-undang tentang perseroan terbatas, undang-undang Badan Usaha Milik Negara (BUMN), undang-undang asuransi, undang-undang perkapalan, dan undang-undang koperasi.
Pada masa sekarang ini salah satu cabang dari hukum dagang, misalnya hukum asuransi juga semakin berkembang jenis dan ruang lingkupnya, misalnya adanya Jamsostek. demikian juga di dalam hukum surat berharga sekarang jenis dan ruang lingkupnya menjadi semakin bertambah atau semakin luas, misalnya dengan adanya ATM dan sebagainya. 
Tantangan yang dihadapi sekarang adalah bagaimana agar hukum dagang yang sekarang ada ini dapat dipakai sebagai sarana atau rambu-rambu hukum di bidang perdagangan era abad 21. Tidak hanya itu hukum dagang yang digunakan di Indonesia juga merupakan hukum yang berkiblat ke hukum Belanda. Sedangkan pada era globalisasi hukum dagang di negara Indonesia akan semakin tinggi frekuensinya untuk bersinggungan dengan hukum lain misalnya hukum negara tetangga dan bahkan juga hukum yang berkiblat kepada hukum Inggris.

MOTIF DAN FUNGSI DARI SUATU BISNIS



TUJUAN DARI SUATU BISNIS
Apa yang menjadi tujuan dari suatu bisnis? Bisnis didirikan untuk melayani kebutuhan pelanggan oleh pemilik yang mencoba untuk memperoleh laba. Orang-orang yang menciptakan bisnis mungkin melihat suatu kesempatan untuk menghasilkan produk atau jasa yang belum ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan lain. Atau, mereka mungkin yakin bahwa mereka dapat menghasilkan produk atau jasa yang dijual dengan harga lebih rendah dari perusahaan yang ada saat ini. Dengan menyediakan produk yang diinginkan oleh pelanggan, mereka dapat menghasilkan laba bagi bisnisnya.

Darimana Laba Berasal
      Suatu bisnis menerima pendapatan ketika bisnis tersebut menjual produk atau jasanya. Bisnis tersebut mengeluarkan beban dari membayar karyawannya dan ketika membeli mesin atau fasilitas. Selisih antara pendapatan dan beban adalah laba yang dihasilkan oleh bisnis tersebut. Laba tersebut akan diserahkan kepada pemilik bisnis. Dengan demikian, pemilik yang menciptakan suatu bisnis memiliki insentif yang kuat untuk memastikan bahwa bisnis tersebut berhasil, karena mereka secara langsung memperoleh manfaat dari usaha mereka.
Laba yang diperoleh dari bisnis baru bergantung pada tiga kondisi, yaitu:
1.   Harus ada permintaan akan jasa yang ditawarkan. Jika tidak terdapat permintaan, maka tidak akan menghasilkan pendapatan apapun, dan oleh karena itu tidak akan memperoleh laba.
2.   Harus bisa menarik pelanggan. Jika Anda menawarkan jasa yang lebih baik atau harga yang lebih murah dibandingkan dengan pesaing Anda, maka pelanggan yang membutuhkan jasa Anda akan memilih Anda dan bukan pesaing Anda.
3.   Harus menjaga agar beban tetap rendah. Jika Anda dapat menjalankan bisnis secara efisien, beban akan relatif lebih rendah, dan akan memperoleh laba yang lebih tinggi. Meskipun kebanyakan bisnis adalah lebih rumit dibandingkan dengan bisnis yang digambarkan disini, kinerja bisnis tersebut juga bergantung pada tiga kondisi ini.

Laba Sebagai Motif untuk Memahami Bisnis
Jika Anda memperoleh pemahaman yang baik akan bisnis, Anda mungkin menjadi lebih mampu menciptakan dan menjalankan suatu bisnis yang berhasil, dan Anda akan memperoleh laba yang lebih tinggi sebagai imbalannya.

Bagaimana Motif Laba Dipengaruhi oleh Pemerintah
     Di negara yang menganut sistem perekonomian bebas seperti Amerika Serikat, orang-orang bebas untuk memulai bisnis dan memperoleh laba dari bisnis tersebut. Pemerintah dari perekonomian pasar bebas mengakui keunggulan dari mengizinkan kepemilikan bisnis. Tidak hanya bisnis tersebut melayani pelanggan, tetapi dengan menciptakan pekerjaan bagi para pemilik bisnis dan karyawannya, bisnis juga mengurangi tingkat pengangguran negara tersebut.
     Di negara-negara sosialis seperti negara-negara bekas Uni Soviet, bisnis biasanya dimiliki oleh negara dan tidak berorientasi pada laba. Tanpa prospek untuk memperoleh laba, kebanyakan orang tidak mampu menciptakan bisnis dan harus menemukan bentuk alternatif dari pekerjaan lain guna memperoleh penghasilan. Selain itu bisnis tidak memiliki insentif untuk menghasilkan produk yang memuaskan kebutuhan pelanggan. Konsekuensinya pelanggan tidak dapat memperoleh beberapa produk yang mereka inginkan.
    Di kebanyakan negara, individu sekarang diperbolehkan untuk memiliki bisnis, meskipun beberapa pemerintah memberikan lebih banyak insentif dibandingkan dengan pemerintah lain guna mendorong para individu menciptakan bisnis baru.

Bisnis Nirlaba
    Organisasi nirlaba (nonprofit organization) adalah organisasi yang melayani tujuan tertentu dan tidak dimaksudkan untuk mencari laba. Ketika pendapatan melampaui bebannya di periode tertentu, laba tersebut diinvestasikan kembali di organisasi tersebut. Meskipun organisasi nirlaba tidak sepenuhnya fokus pada menghasilkan laba, organisasi tersebut tetap dikelola sebagaimana bisnis dikelola.

Emot Wallpaper LUCU :)

Belum lengkap koleksi wallpaper kamu kalo belum download emot wallpaper di bawah ini. KLIK gambarnya sebelum disave ya :)











Mempersiapkan Administrasi Kas Kecil



Pengeluaran kas didalam prakteknya, tidak semua dapat dilakukan dengan menggunakan cek, karena untuk pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil, sangat tidak efektif bila dilakukan dengan menggunakan cek. Untuk itu perusahaan biasanya membentuk suatu dana khusus yang disebut dengan dana kas kecil (Petty Cash Fund).
Soemarso (2004) mendefinisikan dana kas kecil sebagai berikut: ”sejumlah uang tunai tertentu yang disisihkan dalam perusahaan dan digunakan untuk melayani pengeluaran-pengeluaran tertentu. Biasanya pengeluaran-pengeluran yang dilakukan melalui dana kas kecil adalah pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya tidak besar, pengeluaran-pengeluaran lain dilakukan dengan bank (dengan cek)”.
Dari kutipan di atas jelas bahwa dana ini hanya diperuntukan bagi pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil yang tidak mungkin dilakukan dengan menggunakan cek. Oleh sebab itu perusahan perlu menetapkan mata anggaran apa saja yang bisa dibayarkan dengan menggunakan kas kecil, dan mata anggaran apa saja yang tidak bisa dilakukan dengan menggunakan dana tersebut, karena tidak semua pengeluaran yang jumlahnya kecil layak dibayarkan dengan menggunakan dana kas kecil. Tetapi ada perkiraan-perkiraan karena alasan tertentu tidak dibayarkan dengan kas kecil, walaupun jumlahnya relatif kecil.
Dalam sebuah perusahaan yang sudah besar, fungsi dana kas kecil sangatlah penting untuk menunjang kelancaran aktivitas dari perusahaan, karena setiap pengeluaran yang relatif kecil tidak efektif jika dilakukan dengan menggunakan cek disebabkan penarikan cek memebutuhkan waktu yang lama. Akan tetapi dengan adanya dana kas kecil semua pengeluaran tersebut dapat dilakukan dengan segera. Biasanya pengeluaran yang termasuk dalam dana kas kecil itu sifatnya pengeluaran rutin. Adapun pengeluaran yang dilakukan dengan dana kas kecil adalah biaya-biaya:
-Biaya makan minum
-Biaya rapat
-Biaya keperluan kantor
-Serta biaya-biaya lainnya
Karena fungsinya yang demikian penting, maka pada perusahaan yang berukuran menengah besar, dana kas kecil ini sudah merupakan kebutuhan yang mutlak harus ada. Dapat dibayarkan betapa tidak efesiennya apabila dana kas kecil ini tidak disediakan anggarannya oleh perusahan tersebut, karena pada saat akan melakukan pengeluaran uang harus menunggu pencairan cek terlebih dahulu. Tapi kalau perusahaan tersebut menyediakan anggaran bagi dana kas kecil, maka setiap melakukan pengeluaran yang kecil-kecil tidak harus menunggu pencairan cek terlebih dahulu tetapi bisa langsung pembayarannya mengunakan dana kas kecil tadi.
Jumlah dana kas kecil yang tersedia ditangan juga tidak boleh terlalu besar jumlahnya, karena akan menyebabkan sejumlah dana yang menganggur dan juga dapat menimbulkan resiko kehilangan. Dengan adanya dana kas kecil yang jumlahnya sesuai kebutuhan, tentu aktivitas perusahaan dapat berjalan lancar.

A. Jenis-jenis bukti / dokumen transaksikas kecil
Setiap pengeluaran dan penggunaan kas kecil harus selalu disertai adanya bukti penggunaan kas kecil yang memiliki kekuatan hukum kuat. Jenis-jenis bukti atau dokumen penggunaan kas kecil sangat banyak, tetapi dalam kegiatan penggunaan kas kecil, bukti penggunaan kas kecil yang utama adalah sebagai baerikut:
1.Bukti Pengeluaran Intern
Bukti pengeluaran intern adalah bukti pengeluaran kas kecil yang baerasal dari kasir kas kecil dengan persetujuan kasir umum kepada penerima pembayaran.

Bukti Pengeluaran Kas Kecil
Dibayarkan kepada:
No. Voucher: ........

Tanggal: ...............
Keterangan
Jumlah


Total


    Disetujui Oleh:                                     Diterima Oleh:



Bukti Penerimaan Kas Kecil
Diterima Dari:
No. Voucher: ........

Tanggal: ...............
Keterangan
Jumlah


Total

 
Disetujui Oleh:                               Diserahkan Oleh:                            Diterima Oleh:





2.Bukti Pengeluaran Ekstern
Bukti pengeluaran ekstern penggunaan kas kecil adalah bukti pemakaian kas kecil yang dibuat oleh pihak luar atas berbagai transaksi yang dilakukan dengan menggunakan kas kecil.


B.  Mengisi format bukti transaksi
Transaksi keuangan adalah segala kegiatan yang dapat mempengaruhi posisi keuangan perusahaan. Misalnya karena ada penjualan tunai barang dagangan maka harta perusahaan berupa barang dagangan akan berubah menjadi kas dan kerugian/keuntungan dari penjualan tersebut akan memengaruhi jumlah modal.
Pada saat pembayaran dilakukan maka bukti pengeluaran kas kecil harus ditandatangani oleh orang yang menerima dan kasir umum. Bukti ini dibuat jika pihak perusahaan atau kasir kas kecil sulit mendapatkan bukti penggunaan kas kecil dari pihak luar.

C. Mencatat transaksi penerimaan dan pengeluaran dalam buku jurnal dan buku besar
Bentuk jurnal umum adalah sebagai berikut:
                       JURNAL UMUM                                   Hal:.......
Tanggal
Keterangan/Perkiraan
Referensi
Debit
Kredit





Penjelasan:
1.Halaman diisi nomor halaman, misalnya halaman 1
2.Kolom tanggal diisi tanggal terjadinya ttransaksi lengkap dengan tahun dan bulannya. Penulisan tahun dan bulan cukup ditulis satu kali pada tiap halaman kecuali ganti tahun atau ganti bulan.
3.Kolom perkiraan diisi nama perkiraan yang didebet dan nama perkiraan yang dikredit. Nama perkiraan yang didebet ditulis dahulu, baru di bawahya ditulis nama perkiraan yang dikredit. Nama perkiraan yang dikredit ditulis agak ke kanan.
4.Kolom referensi diisi jumlah uang di debet.
5.Kolom debet diisi jumlah uang di debet.
6.Kolom kredit diisi jumlah uang di kredit.

D. Teknik menghitung uang kertas
Untuk menghindari kesalahan dalam menghitung uang maka perhitungan uang dilakuakn secara cermat, teliti, dan disiplin. Langkah-langkah menghitung uang dengan cermat:
1.Uang dikelompokkan berdasarkan jenisnya (uang kertas dan uang logam).
2.Uang dikelompokkan berdasarkan nilai nominal.
3.Uang disusun dengan tampilan yang sama (misalkan uang kertas, penyusunannya disanmakan tampilan mukanya, misal gambar identitas uang). 
4.Uang dihitung kembali dengan menggunakan mesin penghitung uang. Mesin ini digunkan untuk mengecek kekuratan perhitungan secara manual.