PEMIMPIN
1.
Visionary – Visioner
Pemimpin harus mempunyai visi atau
pemahaman yang jelas tentang mau dibawa ke mana perusahaan (organisasinya) dan
memiliki strategi yang jelas untuk mencapainya.
2.
Passionate - Penuh
Semangat
Seorang pemimpin yang baik harus membawa
energi yang sangat besar bagi bawahannya, dan selalu mempunyai semangat yang
senantiasa dikobarkan dalam setiap tugas yang diberikan, dalam setiap bidang
yang ditangani kapanpun dan dimanapun.
3.
Creative – Kreatif
Kreatif dipahami sebagai kemampuan
menemukan cara-cara baru di dalam menangani persoalan. Seorang pemimpin kreatif
tidak akan mengandalkan cara-cara lama, sekalipun bila cara lama itu terbukti
sudah berhasil. Ia selalu terdorong untuk mengeksplorasi kemungkinan lain di
dalam menangani suatu persoalan. Ia percaya bahwa selalu ada cara berbeda yang
lebih bagus, dan ia berani menggali kemungkinan itu.
4.
Flexible – Fleksibel
Pemimpin yang fleksibel dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan baru dan cekatan dalam menyesuaikan
diri dengan perubahan.
5.
Inspiring – Inspiratif
Tugas utama seorang pemimpin adalah
memberikan inspirasi pada orang untuk bekerja mewujukan hal-hal hebat dengan
sumber daya yang terbatas. Kata-kata dan tindakannya menjadi teladan yang
memberikan harapan sekaligus semangat bagi orang-orang yang bekerja untuk
maupun bersamanya.
6.
Innovative – Inovatif
Dalam memimpin organisasinya,
pemimpin dituntut untuk memiliki sikap yang inovatif. Dengan memiliki visi dan
misi yang progresif, yang senantiasa menawarkan ide-ide segar yang mengusung
perubahan dan pembaharuan. Pemimpin harus terbuka terhadap perubahan. Perubahan
adalah kebutuhan, bukan hambatan. Pemimpin inovatif tidak mudah puas dengan
hasil yang didapat dan selalu berambisi untuk berbuat lebih baik.
7.
Courageous – Berani
Peran penting seorang
pemimpin organisasi adalah mengambil keputusan terkait dengan bidang tugas dan
pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Keberanian
sang pemimpin untuk melangkah dan selanjutnya mengelola resiko yang timbul atas
keputusan yang diambil merupakan cerminan dari tingkat keseriusannya dalam
menjalankan tugas serta keinginannya untuk membela kepentingan organisasi.
8.
Imaginative – Imajinatif
Imajinasi adalah sebuah kualitas yang
lebih penting dari pada pengetahuan. Karena, semua penggunaan bakat, intelek,
pendidikan, dan pengalaman ditentukan arahnya oleh apa yang dibayangkan dalam
pikiran. Pemimpin tidak mungkin bekerja bertentangan dengan niat-niat
pencapaian dari yang sedang terbayangkan di benak pemimpin.
Kualitas utama dari seorang pemimpin
yang berbakat untuk membesarkan organisasi apa pun yang dipimpinnya adalah
kemampuannya untuk melihat sesuatu di masa depan dengan jelas sebelum hal itu
menjadi jelas bagi semua orang.
9.
Eksperimental – Eksperimen
Pemimpin pada dasarnya mempunyai
sifat yang suka mencoba-coba hal-hal baru, karena sudah seharusnya sifat
pemimpin adalah berani mengambil keputusan.
10.
Independent – Independen
Seorang pemimpin harus memiliki sikap
independen yang artinya pemimpin tersebut netral, tidak dipakai oleh pihak
manapun. Independen dalam hal ini bukan berarti menjaga jarak sama sekali
dengan pihak lain. Pemimpin tetap butuh dukungan dari pihak manapun. Untuk itu
bisa disiasati dengan melakukan komunikasi secara terbuka dan transparan.
MANAJER
1.
Rational –Rasional
Manajer hendaknya mempunyai sifat
yang rasional dalam mengambil keputusan. Rasional adalah suatu hal yang di
dalam prosesnya dapat dimengerti sesuai dengan kenyataan dan realitas yang ada.
2.
Consulting – Konsultasi
Seorang
manajer mutlak memerlukan sifat ini untuk dapat secara aktif berkomunikasi
dengan bawahannya untuk mengetahui apa yg sedang terjadi dan hal apa saja yang
perlu di evakuasi mengingat Konsultasi adalah tentang aksi dan hasil.
Konsultasi harus dapat memastikan bahwa pandangan yang dikonsultasikan
mengarahkan kepada sebuah pengambilan keputusan. Oleh karenanya konsultasi
adalah tentang aksi dan berorientasi kepada hasil.
3.
Persistent – Gigih
Manajer tentu saja
harus memiliki sifat yang gigih, karena untuk mencapai tujuan yg telah
ditentukan diperlukan sikap sungguh-sungguh, teguh pada pendirian, dan
berpegang pada prinsip agar saat terdapat intervensi dari pihak lain manajer tersebut
tidak mudah terpengaruh dan tetap bertahan pada apa yang telah diyakininya.
4.
Problem Solving – Pemecah Masalah
Sifat
lain yang diperlukan seorang manajer adalah sifat problem solving yang berarti
tindakan memberi respons/reaksi terhadap permasalahan dengan meminimalkan
dampak buruknya dan memaksimalkan dampak baiknya. Jadi seorang manajer harus
mampu mengakomodir suatu masalah untuk dapat dicari titik tengah dan
penyelesaiannya yg tentu saja dg menggunakan trik win-win solution. Pentingnya
penyelesaian masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi
pada konsekuensinya. Serangkaian keputusan untuk menyelesaikan suatu masalah
mungkin hanya membutuhkan sedikit waktu namun dapat mempengaruhi banyak aspek.
5.
Tough Minded – Melalui Pikiran
Seorang tough-minded
manager memilih bersikap rasional. Ia tegas dalam prinsip sekaligus cerdas
dalam pendekatan tanpa harus
terjebak dalam sikap manipulatif. Seorang tough-minded manager tidak hanya kukuh dalam prinsip ketika
berhadapan dengan orang yang dipimpinnya. Ia juga tetap teguh dengan prinsipnya
ketika harus
berhadapan dengan kepentingan pemilik modal sekalipun. Bahkan untuk
meningkatkan kemampuannya seorang tough-minded
manager tak ragu-ragu membuka diri untuk belajar dari yang lain, dan bahkan
bersedia mengakui kesalahan. Oleh karena itu, ia juga bersedia bertanggung
jawab atas keputusan-keputusan yang diambilnya.
6.
Analytical – Analistis
Seorang manajer hendaknya mampu berpikir secara analistis. Berpikir
secara analitis (analytical thinking) diperlukan terutama dalam
memecahkan suatu masalah. Namun, diperlukan teknik dan kerangka kerja yang
sistematis untuk mempercepat penemuan solusi terhadap masalah tersebut. Salah
satu pendekatan sistematis dan saintis dalam berpikir analitis adalah dengan kerangka
kerja yang menggunakan model Problem – Hypotheses – Facts – Analysis – Solution.
7.
Structured – Terstruktur
Seorang manajer dituntut untuk dapat
memiliki pola pikir dan tindakan yg terstruktur dengan baik karena setiap
keputusan dan hal apapun yang dilakukan oleh manajer menetukan kelangsungan
organisasi tersebut. apabila manajer tidak mampu secara berkelanjutan melakukan
hal-hal yang berhubungan dengan organisasi secara terstruktur maka organisasi
tersebut dapat terganggu. Manajer memiliki kekuasaan karena jabatan yang
dimilikinya. Dia bisa memberi komando karena struktur dan birokrasi, tetapi
saat dia sudah tidak lagi menjabat maka tidak satupun "bekas"
bawahanya mau dia perintah.
8.
Deliberate – Perunding
Peran yang menempatkan manajer
sebagai perunding baik dengan pihak – pihak dalam lingkungan organisasi maupun
pihak luar guna pemecahan bagi masalah – masalah yang dihadapi organisasi.
9.
Authoritative – Berwibawa
Manajer yang otoriter cenderung
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, dalam hal ini bawahannya agar
mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan organisasi dengan
memusatkan pengambilan keputusan kepada satu orang atau satu kelompok kecil
saja. Manajaer dengan sifat seperti ini cenderung kaku dan tidak mau mendengar
saran atau aspirasi dari bawahannya.
10.
Stabilizing – Menstabilkan
Manajer dituntut untuk memiliki sikap
stabilisator agar dalam memecahakan permasalahan seorang manajer selalu stabil,
konsisten, dan tidak mudah terpengaruh agar nantinya dalam proses pengambilan
keputusan mendapatkan keputusan terbaik bagi perusahaan.
0 komentar:
Posting Komentar